Baca Juga
Zina juga digunakan sebagai kata yang mengandung arti menyetubuhi wanita tanpa akad syar’i. Inilah yang dimaksud oleh keumuman nash yang menyinggung tentang zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isro’: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang.
DOSA ZINA ITU BERTINGKAT-TINGKAT
Perbuatan zina adalah dosa besar, dan dosa besar zina bertingkat-tingkat sesuai dengan kerusakannya:
1. Seseorang yang berzina dengan banyak orang lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan satu orang saja.
2. Seseorang yang berzina terang-terangan lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina secara sembunyi-sembunyi.
3. Seseorang yang berzina dengan wanita yang bersuami lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan wanita yang tidak bersuami; Karena dalam perbuatan tersebut terdapat kezhaliman, permusuhan dan merusakan istri orang.
4. Seseorang yang berzina dengan istri tetangga lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada orang yang berzina dengan selain tetangga; karena itu menimbulkan gangguan terhadap tetangga dan penyimpangan terhadap wasiat Allâh dan Rasul-Nya.
5. Seorang yang berzina dengan istri mujâhid (orang yang berjihad) di jalan Allâh lebih rusak dan lebih besar dosanya) daripada yang berzina dengan wanita lainnya.
6. Seseorang yang berzina dengan mahramnya (seperti ibunya, kakak perempuan, adik perempuan) lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan selainnya.
Belum lagi bagi wanita penzina jika wanita tersebut sampai membunuh bayinya (karena malu), sungguh ia telah menggabungkan antara dua perbuatan dosa besar sekaligus, yaitu berzina dan membunuh. Jika ia sampai hamil dan akhirnya melahirkan, berarti ia telah membawa anak tersebut ke dalam rumah keluarganya, sedangkan anak tersebut sesungguhnya adalah orang asing. Anak tersebut akhirnya mewarisi, padahal dia bukan ahli waris mereka. Anak tersebut bergabung dan menasabkan dirinya kepada mereka, padahal ia bukan keturunan mereka, dst.
Adapun jika yang berzina seorang laki-laki, maka hal itu mengakibatkan bercampur-baurnya nasab pula. Ia telah merusak istrinya yang baik-baik serta membawa kepada kerusakan-kerusakan lainnya.
Sehingga, perbuatan dosa besar ini benar-benar merusak dunia dan agama.
JAUHI ZINA
Hendaknya selalu ingat bahwa perbuatan zina adalah dosa besar yang sangat buruk akibatnya, sehingga janganlah mendekati zina, jauhilah zina. Salah satunya adalah dengan meninggalkan pacaran.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“…Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, melainkan yang ketiga dari mereka adalah setan…” (HR. Tirmidzi, no.2165)
Pacaran adalah perbuatan maksiat yang merupakan sarana terbaik dan jalan yang sangat ampuh untuk mengantarkan pelakunya kepada perbuatan zina. Sedangkan setan merupakan musuh yang amat nyata bagi manusia. Ia tidak akan meninggalkan manusia selamat begitu saja dari perbuatan dosa. Ia berusaha agar manusia tinggal pula bersamanya di neraka kelak na’uudzu billaah.
Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menjauhi dosa besar zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isro’: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang.
DOSA ZINA ITU BERTINGKAT-TINGKAT
Perbuatan zina adalah dosa besar, dan dosa besar zina bertingkat-tingkat sesuai dengan kerusakannya:
1. Seseorang yang berzina dengan banyak orang lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan satu orang saja.
2. Seseorang yang berzina terang-terangan lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina secara sembunyi-sembunyi.
3. Seseorang yang berzina dengan wanita yang bersuami lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan wanita yang tidak bersuami; Karena dalam perbuatan tersebut terdapat kezhaliman, permusuhan dan merusakan istri orang.
4. Seseorang yang berzina dengan istri tetangga lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada orang yang berzina dengan selain tetangga; karena itu menimbulkan gangguan terhadap tetangga dan penyimpangan terhadap wasiat Allâh dan Rasul-Nya.
5. Seorang yang berzina dengan istri mujâhid (orang yang berjihad) di jalan Allâh lebih rusak dan lebih besar dosanya) daripada yang berzina dengan wanita lainnya.
6. Seseorang yang berzina dengan mahramnya (seperti ibunya, kakak perempuan, adik perempuan) lebih rusak dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan selainnya.
Belum lagi bagi wanita penzina jika wanita tersebut sampai membunuh bayinya (karena malu), sungguh ia telah menggabungkan antara dua perbuatan dosa besar sekaligus, yaitu berzina dan membunuh. Jika ia sampai hamil dan akhirnya melahirkan, berarti ia telah membawa anak tersebut ke dalam rumah keluarganya, sedangkan anak tersebut sesungguhnya adalah orang asing. Anak tersebut akhirnya mewarisi, padahal dia bukan ahli waris mereka. Anak tersebut bergabung dan menasabkan dirinya kepada mereka, padahal ia bukan keturunan mereka, dst.
Adapun jika yang berzina seorang laki-laki, maka hal itu mengakibatkan bercampur-baurnya nasab pula. Ia telah merusak istrinya yang baik-baik serta membawa kepada kerusakan-kerusakan lainnya.
Sehingga, perbuatan dosa besar ini benar-benar merusak dunia dan agama.
JAUHI ZINA
Hendaknya selalu ingat bahwa perbuatan zina adalah dosa besar yang sangat buruk akibatnya, sehingga janganlah mendekati zina, jauhilah zina. Salah satunya adalah dengan meninggalkan pacaran.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“…Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, melainkan yang ketiga dari mereka adalah setan…” (HR. Tirmidzi, no.2165)
Pacaran adalah perbuatan maksiat yang merupakan sarana terbaik dan jalan yang sangat ampuh untuk mengantarkan pelakunya kepada perbuatan zina. Sedangkan setan merupakan musuh yang amat nyata bagi manusia. Ia tidak akan meninggalkan manusia selamat begitu saja dari perbuatan dosa. Ia berusaha agar manusia tinggal pula bersamanya di neraka kelak na’uudzu billaah.
Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menjauhi dosa besar zina.
No comments:
Post a Comment