Baca Juga
Masa Balita saya dilatih menjadi anak perempuan :)
Masa kanak-kanak saya habiskan dengan anak lelaki, jadi niat awal menjadi anak perempuan yang manis lambat laun memudar, dan jadilah remaja perempuan berjiwa lelaki :D
Hingga duduk di kelas 3 SMA semua tingkah nakal saya semakin menjadi-jadi.Anak yang bandel, biang kerok, tapi prestasi saya tidak pernah mati hingga suatu ketika saya merasa mendapat hidayah untuk berhijab.
Lambat laun saya harus merubah penampilan, meninggalkan semua dunia kelelakian saya. Mungkin saja saat saya kecil, saya tidak punya teman perempuan yang membawa pengaruh "feminin" sehingga saya kurang mengerti menjadi wanita.
Saya pernah mengikuti lomba modeling, modern dance dan lomba-lomba untuk wanita tapi jati diri saya menolak untuk menjadi orang lain. ini hasil-hasil mencoba jadi perempuan(wanita masih jauh dari jangkauan saya)
Lihat! Saya tampak begitu cantik bukan? Harusnya saya percaya hal ini, tapi saya merasa terjebak dalam tubuh seorang perempuan selama 18 tahun ini, bahkan saat saya berhijab-pun jiwa kelelakian saya masih begitu kuat, mulai dari bahasa tubuh, bahasa sehari-hari, teman-teman saya dan dunia saya itu seperti anak lelaki pada umumnya.
Saya yang menjadi cucu tertua kedua dikeluarga selalu dibanding-bandingkan dengan sepupu saya yang super "feminin", bagaimana tidak saya merasa kecil hati, saya mencintai kepribadian saya, dan saya tidak akan menjadi orang lain.
Tapi semua dunia saya seakan jungkir balik ketika saya memasuki gerbang perkuliahan. Bimbingan & Konseling yang saya ambil pada pilihan kedua SNMPTN memaksa saya merubah semua mindset dan merubah total penampilan serta pola hidup saya.
Pada awalnya saya meras di"paksa" untuk keluar dari raga saya menjadi sosok yang lain, namun lama-kelamaan saya rasa ini hal yang baik untuk hidup saya, bukan suatu keburukan yang menghancurkan jati diri saya. di FKIP saya melihat, ternyata wanita begitu cantik menggunakan rok, anggun dan sungguh memesona.
Awalnya saya risih melihat diri saya sendiri di depan cermin berlagak seperti yang lainnya, namun karena itu adalah kewajiban maka saya berusaha dengan maksimal menjadi wanita. mungkin tidak segampang itu, tapi saya yakin, semua hal yang bertolak belakang selama ini bisa berubah menjadi apa itu yang dinamakan "wanita" mungkin jika penampilan saja belum cukup dikatakan sebagai seorang wanita, tapi saya sebagai seorang calon "Konselor" handal dan guru yang baik akan saya buktikan pada dunia, semua bisa berubah asalkan ada usaha.
Saya tidak akan pernah melupakan jati diri saya selama 18 tahun belakangan, tapi saya akan berusaha menjadi wanita, keteguhan dan kegigihan saya akan saya tunjukkan dengan menjadi wanita yang utuh. Wanita anggun berkepribadian luar biasa, agar dunia tahu siapa saya.
Walau hanya seorang anak lelaki yng terjebak dalam tubuh perempuan, saya bisa menjadi wanita yang utuh. Jangan selalu anggap saya akan hidup dalam kebimbangan, karena sekarang saya rasa saya sudah mampu disebut "gadis" yang sebentar lagi menjelma menjadi "wanita" super power dengan penggabungan antara sifat anak lelaki dan wanita sejati :) GAnbatte Sheilla !!!!! Suatu saat dunia akan mengakui keberadaan saya :)
Masa kanak-kanak saya habiskan dengan anak lelaki, jadi niat awal menjadi anak perempuan yang manis lambat laun memudar, dan jadilah remaja perempuan berjiwa lelaki :D
Hingga duduk di kelas 3 SMA semua tingkah nakal saya semakin menjadi-jadi.Anak yang bandel, biang kerok, tapi prestasi saya tidak pernah mati hingga suatu ketika saya merasa mendapat hidayah untuk berhijab.
Lambat laun saya harus merubah penampilan, meninggalkan semua dunia kelelakian saya. Mungkin saja saat saya kecil, saya tidak punya teman perempuan yang membawa pengaruh "feminin" sehingga saya kurang mengerti menjadi wanita.
Saya pernah mengikuti lomba modeling, modern dance dan lomba-lomba untuk wanita tapi jati diri saya menolak untuk menjadi orang lain. ini hasil-hasil mencoba jadi perempuan(wanita masih jauh dari jangkauan saya)
Saya yang menjadi cucu tertua kedua dikeluarga selalu dibanding-bandingkan dengan sepupu saya yang super "feminin", bagaimana tidak saya merasa kecil hati, saya mencintai kepribadian saya, dan saya tidak akan menjadi orang lain.
Tapi semua dunia saya seakan jungkir balik ketika saya memasuki gerbang perkuliahan. Bimbingan & Konseling yang saya ambil pada pilihan kedua SNMPTN memaksa saya merubah semua mindset dan merubah total penampilan serta pola hidup saya.
Pada awalnya saya meras di"paksa" untuk keluar dari raga saya menjadi sosok yang lain, namun lama-kelamaan saya rasa ini hal yang baik untuk hidup saya, bukan suatu keburukan yang menghancurkan jati diri saya. di FKIP saya melihat, ternyata wanita begitu cantik menggunakan rok, anggun dan sungguh memesona.
Awalnya saya risih melihat diri saya sendiri di depan cermin berlagak seperti yang lainnya, namun karena itu adalah kewajiban maka saya berusaha dengan maksimal menjadi wanita. mungkin tidak segampang itu, tapi saya yakin, semua hal yang bertolak belakang selama ini bisa berubah menjadi apa itu yang dinamakan "wanita" mungkin jika penampilan saja belum cukup dikatakan sebagai seorang wanita, tapi saya sebagai seorang calon "Konselor" handal dan guru yang baik akan saya buktikan pada dunia, semua bisa berubah asalkan ada usaha.
Saya tidak akan pernah melupakan jati diri saya selama 18 tahun belakangan, tapi saya akan berusaha menjadi wanita, keteguhan dan kegigihan saya akan saya tunjukkan dengan menjadi wanita yang utuh. Wanita anggun berkepribadian luar biasa, agar dunia tahu siapa saya.
Walau hanya seorang anak lelaki yng terjebak dalam tubuh perempuan, saya bisa menjadi wanita yang utuh. Jangan selalu anggap saya akan hidup dalam kebimbangan, karena sekarang saya rasa saya sudah mampu disebut "gadis" yang sebentar lagi menjelma menjadi "wanita" super power dengan penggabungan antara sifat anak lelaki dan wanita sejati :) GAnbatte Sheilla !!!!! Suatu saat dunia akan mengakui keberadaan saya :)
No comments:
Post a Comment